Jumat, 10 Maret 2017

SYAIR KESEDIHAN AKAN SIRNA BERSAMA WAKTU



rahayu !
wahai jiwa setiap hati pasti akan luruh dengan sendirinya, ketika ia merasakan kekecewaan yang mendalam, teriris oleh tajamnya pisau merobek harapan-harapan yang telah terancang semenjak pertama kali getaran dahsyat itu menampakkan dirinya. luka terlanjur menganga, diterpa dinginnya angin, dicobak cabik oleh sunyinya semesta. ia merasa dicampakkan. entah mulai kapan keping darah akan memperbaiki daging pembungkus luka itu. jika penyair sempat menyapamu dengan ucapan bahwa: hanya yang pernah terluka oleh kejamnya cinta yang dapat merangkai kata-kata bijak nan arkhais. aku tak pernah berani menanggapinya, meskipun begitu aku masih bisa merasakannya. getirnya hati, dunia ikut merasakannya. luka memang tak mudah diajak angin untuk berlari, walau hanya sekedar mengelilingi kota kecil di tempat yang sunyi. ujarnya, ia belum sanggup untuk sekedar menegakkan kakinya, walaupun angin telah memberikan saparuh sayapnya. namun tetap saja hati bukanlah kapas, yang mudah membawa tubuhnya bertaburan tanpa lelah. jika memang ada bagian yang terkikis oleh kejamnya sayatan itu, mungkin akan runtuh sendiri bersama bayang-bayang semu yang ketika matahari menenggelamkan awaknya, bayangan itu akan musnah sendiri dan esok tak akan muncul lagi.

post by khotimatul aminah